LPSA INSTIKA Perkuat Pemahaman Keaswajaan di Lingkungan Kampus
INSTIKA1080x ditampilkan Berita
Guluk-Guluk - INSTIKA - Untuk memperkuat pemahaman keaswajaan di lingkungan kampus, Lembaga Pusat Studi Aswaja (LPSA) Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep, Ahad (21/3/2022), menggelar Seminar dan Penandatanganan Kerja Sama (MoU) dengan Aswaja Center PCNU Sumenep di Aula Assyarqawi.
Menurut Kepala LPSA INSTIKA, Ach. Rofiq, M.Pd.I, pemahaman keaswajaan sangat penting bagi seluruh civitas akademika karena sesuai dengan visi keilmuan kampus keagamaan INSTIKA yang digariskan para ulama' dan para pendiri pondok pesantren serta Nahdlatul Ulama.
"Sedangkan MoU ini diadakan untuk memperkuat internal keorganisasian LPSA INSTIKA dan bekerja sama dalam merealisasikan program kerja dengan Aswaja Center PCNU Sumenep," tambahnya.
Sementara, Ketua Aswaja NU Center Sumenep, K. Dauri, M.Pd., menyampaikan bahwa pihaknya menjalin kerja sama dengan LPSA INSTIKA sebagai bukti Aswaja Center tidak hanya bergerak di ranah masyarakat tetapi juga di ranah akademisi.
Kerja sama program kerja antara LPSA INSTIKA dengan Aswaja Center PCNU Sumenep itu meliputi pendidikan, pembuatan modul, pelatihan, seminar dan lokakarya keaswajaan.
"Sekaligus ada pendampingan atau advokasi untuk akademisi pada umumnya dan mahasiswa khususnya yang ditengarai terjangkit virus ideologi non-Aswaja," kata Ach. Rofiq.
Sementara itu, seminar keaswajaan yang digelar LPSA mengusung tema "Meneropong Arah Baru Gerakan Aswaja dan NU Menatap Abad II." Hadir sebagai pembicara, K. Dauri, M.Pd. (Ketua Aswaja Center PCNU Sumenep), dan Dr. KH. Ach. Maimun, M.Ag. (Direktur Pascasarjana INSTIKA dan Wakil Ketua Aswaja Center PCNU Sumenep) serta sebagai moderator Dr. Ah. Fawaid Sjadzili, MA. (Sekretaris Aswaja Center PCNU Sumenep).
Menurut laporan Kepala LPSA kepada instika.ac.id, tema tersebut diusung dengan menghadirkan para penyaji dari kalangan Aswaja Center NU agar para peserta yang khususnya mahasiswa bisa belajar mengenai gerakan Aswaja dan NU yang akan memasuki abad ke-2. "Kira-kira strategi dan langkah-langkah gerakan seperti apa yang harus diprogramkan oleh Aswaja dan NU sehingga bisa tetap mampu mempertahankan cita-cita para pendiri (Muassis) dalam mengambangkan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah dan Nahdlatul Ulama'," kata Ach. Rofiq.
Melalui seminar keaswajaan semacam itu, diharapkannya pemahaman keaswajaan masyarakat, khususnya mahasiswa, bisa semakin bertambah sehingga Islam yang Rahmatan Lil Alamin semakin maju. "Insyaallah LPSA akan terus memperkuat pemahaman keaswajaan di lingkungan kampus INSTIKA dengan berbagai kegiatan, seperti tertuang dalam MoU dengan Aswaja Center PCNU Sumenep itu," kata Kepala LPSA di akhir laporannya.
Penulis: Masykur Arif (LP2D)